Resiko seorang pembalap, mungkin nyawa taruhannya. Jika mengalami kesialan atau kesalahan teknis saat berlomba. Apalagi pembalap, kurang memiliki skill dalam mengendarai kendaraannya. Hal itu dialami Didin Kaerudin (22) warga Desa Desa Pasayangan Kec Lebakwangi. Ia harus merelakan sisa hidupnya karena kecelakaan saat mengikuti roadrace di Kab Kuningan.
Ia memaksakan diri mengikuti sesi latihan roadrace memerebutkan trofi kepala polisi resort (Kapolres) Kuningan, Sabtu (28/2). Bertempat di jalan lingkar Cijoho-Purwawinangun. Sementara sesi latihan itu bagian kelompok lain. Didin, memanfaatkan kelengahan panitia dan juri lomba. Padahal sudah dilarang keras. Dampaknya nyawanya melayang.
Kejadian itu, berlangsung sekitar pukul 15.00 wib saat uji latihan kelompok pembalap lokal Kuningan dengan jenis kendaraan MP4 110 cc. Saat dimulai, sampai rate ke empat tidak ada kejadian mengerikan. Namun pada rate ke lima, tiba-tiba Didin dengan kecepatan tinggi menikung di tempat star. Namun dia tidak bisa mengendalikan laju motornya.
Didin pun menabrak bantalan pembatas. Namun karena kencangnya kendaraan, membuat tubuhnya terpental. Sesaat hendak jatuh ke aspal, tiba-tiba dari arah belakang muncul pembalap lain dan tidak bisa menghindar dari tubuh Didin. Didin pun tersodok motor dan kembali mental. Tubuhnya ambruk di aspal, sementara helmnya terlepas dari kepalanya dan koma.
Saat itu juga, ajang latihan berhenti seketika. Panitia dan juri berlarian memburu korban dan langsung dilarikan ke rumah sakit wijaya kusumah (RSWK). Dikarenakan perlengkapan medisnya masih kurang. Didin dilarikan ke rumah sakit plumbon Kab Cirebon. Kendati telah bersusah payah, tim medis tidak bisa berbuat banyak. Didin menghembuskan nafasnya.
Ketika dikonfirmasikan ke ketua panitia, Yayan Olly, juga ketua ikatan motor indonesia kuningan (IMIK) Kab Kuningan, Minggu (1/3). Kata ia, kejadian tewasnya Didin Kaerudin merupakan kelalaian sendiri, bukan pihak panitia. Sebab dia sudah diperingatkan untuk tidak ambil bagian dalam sesi latihan. Soalnya sebelumnya dia sudah mengikutinya.
“Didin memaksa mengikuti sesi latihan. Namun dia menyelinap diam-diam saat star dan tanpa sepengetahuan panitia. Kendati demikian, bentuk tanggung jawab panitia tetap dilaksanakan. Seluruh biaya perawatan di RSWK merupakan tanggung jawabnya. Selain itu melakukan pengurusan asuransi kecelakaan untuk pembiayaan di rumah sakit Plumbon,” ucap Yayan.
Saat disinggung pelaksanaan Roadrace Kapolres Cup, Yayan menyebutkan. Roadrace dilaksanakan setiap tahun antara IMIK Kab Kuningan bekerja sama dengan IMI Bandung. Untuk tahun ini, dilaksanakan Minggu (1/3). Tujuannya untuk melakukan penggalian potensi atlet balap motor di Kab Kuningan juga sebagai ajang pemanasan roadrace tingkat Jawa Barat. Namun sampai berita ini ditulis, belum diperoleh hasil kejuaran.***
0 komentar:
Post a Comment