OTOMOTIFNET - Banyak hal di kepala silinder, tak hanya sebagai sarang kem dan katup saja, melainkan ada hal-hal mendetail, seperti kubah silinder, sudut klep maupun dudukan klep atau valve seats. Berbicara soal valve seats ini, ada banyak bahan baku bisa digunakan.
Seperti kata Akiang, dari Rudi Jaya Motor di Jl. Ciputat Raya. Bengkelnya kerap mendapat order dari seantero Nusantara untuk membuat dudukan klep ini. "Berbagai macam pesanan, termasuk dari tim balap nasional, seperti Star Motor yang digawangi Benny Djati utama, atau Yong's Jaya Motor," ungkapnya.
Urusan balap kelas daerah pun sering membuat bengkelnya mendapat ‘kiriman' kepala silinder. "Banyak merek seperti Honda, Suzuki, Yamaha," lanjutnya. Nah, kenapa sih, banyak yang mengorder valve seats itu?
Seperti kata Akiang, dari Rudi Jaya Motor di Jl. Ciputat Raya. Bengkelnya kerap mendapat order dari seantero Nusantara untuk membuat dudukan klep ini. "Berbagai macam pesanan, termasuk dari tim balap nasional, seperti Star Motor yang digawangi Benny Djati utama, atau Yong's Jaya Motor," ungkapnya.
Urusan balap kelas daerah pun sering membuat bengkelnya mendapat ‘kiriman' kepala silinder. "Banyak merek seperti Honda, Suzuki, Yamaha," lanjutnya. Nah, kenapa sih, banyak yang mengorder valve seats itu?
Bahan baku (ki-ka) Besi cor, Bronze dan besi KNL | |
Valve seats sebelum terpasang diberi 'daging' dulu | Bos klep pun terbuat dari bronze disesuaikan batang katup |
Aplikasinya banyak, mulai dari tunggangan harian, hingga kebutuhan untuk balap yang sudah menggunakan klep lebar, seperti diameter 24 dan 28. "Otomatis, perlu dudukan klep berbeda dibanding standarnya," lanjut Akiang.
Soal bahan pun beragam, ada yang terbuat dari besi cor, lantas bahan bronze dan besi KNL. "Umumnya yang dipakai adalah bahan ancuran (besi cor,red), dan bronze, kalau KNL itu pesanan saja," tutur lelaki bertubuh kurus itu.
Bahan ancuran itu, biasanya dipakai menggantikan valve seats bawaan pabrik yang sudah aus. "Bawaan pabrik pun menggunakan bahan ancuran, namun sudah mengalami proses hardening sendiri agar lebih kuat," jelas Akiang.
Biasanya, valve seats standar ini bisa habis setelah terkikis karena proses skir klep. Lantas, untuk menggantikannya lagi dipakai bahan yang mirip aslinya. Sedangkan bronze, digunakan pada tunggangan balap yang memang kinerjanya lebih berat.
"Bahan bronze cukup kuat, banyak dipakai pada motor-motor balap," ujarnya. Biasanya, setelah ganti pakai payung klep lebih besar, perlu valve seats lebih lebar juga. "Bahan ini mengandung magnesium, aluminium dan besi," kata Akiang. Jadi, cukup kuat meski ringan.
Daya tahannya pun cukup lama, jika dipakai setahun seri balap pun tak akan rusak. "Tetapi, umumnya karena benturan antara klep dan piston, bisa mempengaruhi daya tahan valve seats dan bos klepnya," jelasnya kemudian.
Maklum saja, tunggangan balap kerap pakai piston dengan kompresi tinggi alias jenong, bukan tak mungkin mengalami benturan dengan klep.
Lalu, jika ingin awet bagaimana? "Ketika melakukan skir klep, sebaiknya tak menggunakan bahan amril seperti biasanya, cukup gunakan autosol saja," kiat lelaki yang juga memiliki tim balap itu.
Untuk membuat valve seats ini, biaya yang diperlukan adalah Rp 600 ribu untuk bahan KNL dan Bronze serta Rp 500 ribu untuk bahan besi ancuran alias besi cor.
Tak hanya valve seats, bahan bronze juga dipakai untuk bos klep. "Bisa disesuaikan dengan batang klep yang mungkin diameternya lebih lebar
Soal bahan pun beragam, ada yang terbuat dari besi cor, lantas bahan bronze dan besi KNL. "Umumnya yang dipakai adalah bahan ancuran (besi cor,red), dan bronze, kalau KNL itu pesanan saja," tutur lelaki bertubuh kurus itu.
Bahan ancuran itu, biasanya dipakai menggantikan valve seats bawaan pabrik yang sudah aus. "Bawaan pabrik pun menggunakan bahan ancuran, namun sudah mengalami proses hardening sendiri agar lebih kuat," jelas Akiang.
Biasanya, valve seats standar ini bisa habis setelah terkikis karena proses skir klep. Lantas, untuk menggantikannya lagi dipakai bahan yang mirip aslinya. Sedangkan bronze, digunakan pada tunggangan balap yang memang kinerjanya lebih berat.
"Bahan bronze cukup kuat, banyak dipakai pada motor-motor balap," ujarnya. Biasanya, setelah ganti pakai payung klep lebih besar, perlu valve seats lebih lebar juga. "Bahan ini mengandung magnesium, aluminium dan besi," kata Akiang. Jadi, cukup kuat meski ringan.
Daya tahannya pun cukup lama, jika dipakai setahun seri balap pun tak akan rusak. "Tetapi, umumnya karena benturan antara klep dan piston, bisa mempengaruhi daya tahan valve seats dan bos klepnya," jelasnya kemudian.
Maklum saja, tunggangan balap kerap pakai piston dengan kompresi tinggi alias jenong, bukan tak mungkin mengalami benturan dengan klep.
Lalu, jika ingin awet bagaimana? "Ketika melakukan skir klep, sebaiknya tak menggunakan bahan amril seperti biasanya, cukup gunakan autosol saja," kiat lelaki yang juga memiliki tim balap itu.
Untuk membuat valve seats ini, biaya yang diperlukan adalah Rp 600 ribu untuk bahan KNL dan Bronze serta Rp 500 ribu untuk bahan besi ancuran alias besi cor.
Tak hanya valve seats, bahan bronze juga dipakai untuk bos klep. "Bisa disesuaikan dengan batang klep yang mungkin diameternya lebih lebar
0 komentar:
Post a Comment