Honda Supra X 125, Sok Balon Sabet Podium
Aldhika Eka Dharma dari tim Honda Daya Denso Showa NHK Jayadi (HDDSNJ), Jakarta, sabet juara 1 di kelas bebek 125 cc tune-up seeded (MP1) di Honda Racing Championship (HRC) 2011, Jogja. Tunggangannya konstan dan stabil melibas tikungan trek Mandala Krida, Jogja. Kunci sukses Aldhika karena balon di tunggangannya.
Balon yang dimaksud bukan balon yang dipakai buat pembukaan HRC, tapi bola karet gas yang dimaksud ada di suspensi belakang. Sokbreker model tabung berlabel Showa itu dilengkapi balon. Inilah yang bikin Supra X 125 garapan HDDSNJ konstan melibas kelokan.
“Perbedaan jauh dibanding pakai sokbreker belakang sebelumnya. Tenaga mesin akan optimal. Enggak banyak terbuang waktu keluar tikungan,” beber Ahmad Jayadi, pemilik tim yang juga ikut seting pacuan kompetisi HDDSNJ.
Adi, sapaan akrab Ahmad Jayadi, bilang sewaktu menggunakan suspensi model lama masih ada sedikit masalah. “Jangankan keluar tikungan yang mesti buka gas, mau masuk tikungan sudah ada gejala mantul-mantul. Sok yang sekarang enggak begitu,” beber Adi yang juga mantan pembalap nasional papan atas itu.
Di sinilah perbedaan mendasarnya. Mekanisme rebound dan compression suspensi diatur naik-turunnya balok di dalam tabung. Sedangkan generasi sebelumnya menggunakan piston. “Pembalap bisa membuka gas dan mengatur gerakan motor sesuai keinginan. Percuma tenaga besar dan speed bagus tapi enggak bisa dikendalikan,” urai Adi.
“Di trek dadakan jauh lebih terasa. Irama tikungannya enggak sekonstan trek permanen, apalagi aspalnya. Tabung yang pakai piston bisa enggak maksimal. Pembalap pun bisa kecapean mengendalikan motor,” ulas Yohanes Martono, Process Engineering PT Showa Indonesia MFG yang terlibat perancangan Showa ini.
Yohanes menyebut tipe sokbreker Showa yang dipakai HRC 72. Pengembangan dari HRC 62. “Perubahan selain pakai balon, stroke lebih panjang. HRC 72 bisa sampai 80 mm, sedangkan HRC 62 bisa sampai 60 mm. Diameter spring lebih kecil dibanding yang lama jadi lebih ringan. Damper HRC 72 dibuat dari alumunium, sedangkan HRC 62 dari besi,” tndas Yohanes. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: FDR 90/80-17
Ban belakang: FDR 80/90-17
Karburator: Keihin PE 28
Durasi kem : Isap 274º dan buang 274º
CDI:
Related Posts
Indoprix 2011 Seri IShare104inShareSENTUL [DP] — Gelaran Indoprix 2011 seri I yang telah berlangsung pada Minggu (27/3) di sirkuit International Sentul, Jawa Barat diikuti 32 pebalap nasional. Ajang balap ... readmore
New Yamaha Jupiter-Z, MP3 Champion Region 5Evidently, Yamaha Jupiter-Z could be a new champion 4-stroke Underbone. Fighting in the region V, Andi Mapanyukki out as the first champion class MotoPrix MP3 duck Underbone 4-stroke 125 cc.&nbs ... readmore
Honda Blade, Andalkan Kompresi 12:1Sebagai pendatang baru di kancah balap nasional, belum banyak tim balap andalkan pacuan Honda. Terutama, Honda Blade. Termasuk bagi Jamal Suparno Daeng Lira yang seting bebek 110cc Honda ini unt ... readmore
Yamaha Pre-PON Hold SuccessYamaha as the official sponsor of motor sports and motor racing Pre PON PON (National Sports Week) XVIII/2012 PP in cooperation with IMI (Executive Committee of the Association Motor Indonesia) held ... readmore
Bisa Buat Korek Harian
Yamaha Spark versi Thailand kalau di Indonesia sama dengan Jupiter-Z. Digeber pembalap dalam acara Yamaha ASEAN Cup Race di Bangkok Racing Circuit (BRC), Bang Na, Thailand. Dari Yamaha Indones ... readmore
0 komentar:
Post a Comment